Metode

Bagaimana Metode Cantol ini dapat diterapkan dalam tehnik membaca?
Pada metode membaca ini anak diarahkan untuk terlebih dahulu menguasai titian ingatannya. Anak akan mengetahui bunyi kelompoknya, cukup apabila ia mengetahui bunyi awal kelompok suku kata tersebut, yaitu ba, ca, da, dan seterusnya. Untuk membantu anak sebagai sandaran dalam pola berfikir, maka suku awal diberi cantolan berupa nama-nama benda yang bunyi suku awalnya sama dengan bunyi suku awal tiap kelompok. Misalnya kelompok 1 cantolannya "baju", kelompok 2 "cabe", kelompok 3 "dadu" dan seterusnya. Nama benda-benda yang diijadikan cantolan diusahakan dikenal anak. Cantolan diterapkan dalam bentuk kartu-kartu yang dijadikan sebagai alat peraga. Misalnya kelompok 1 kartu bergambar baju, kelompok 2 kartu bergambar cabe dan seterusnya.
Marilah kita lihat sebuah cantolan kelompok 1 yaitu "baju". Pada penerapannya, anak dikenalkan mengenai "baju" itu sendiri, anak ditekankan pada bunyi suku kata awal yaitu "ba". Begitupun untuk cantolan cabe yaitu ca dan cantolan lainya. Apabila anak sudah memahami titian ingatan tiap kelompok, maka dengan sendirinya ia akan mengenal tiap kelompok suku kata melalui cantolan ini. Untuk membantu anak menghapal cantolan dan kelompok suku katanya, maka diberi lagu yang disukai dan mudah diingat oleh anak dan ini memang terbukti sangat efektif. Anak-anak begitu kuat daya ingatnya terhadap metoda cantol ini. Dalam metoda cantol ini anak-anak cukup mengenal dan mengingat ke-21 nama cantolan, maka ia dengan mudah dapat membaca dengan lancar. Ke-21 cantolan tersebut merupakan sesuatu yang dikenal anak, seperti cabe, dadu, gajah. Untuk kelompok qa, ya, dan za nama cantolan diasosiasikan dengan nama orang. Kelompak qa diasosiasikan dengan nama "qanjim" seorang bayi yang sedang menangis, kelompok ya dangan nama laki-laki "yana" yang sedang terkejut, kelompok za dengan anak wanita "zahra" yang sedang tertawa.

Ada 4 (empat) media yang tersedia dalam metode Cantol Roudhoh, yaitu:

VCD Animasi Lagu
VCD Animasi Lagu ini terdiri dari 21 suku kata ba-bi-bu-be-bo sampai dengan za-zi-zu-ze-zo ditambah nga-ngi-ngu-nge-ngo dan nya-nyi-nyu-nye-nyo, kecuali kelompok fa tidak ada lagunya. Isi lagu bertemakan cantolan dengan suku katanya. Misalnya: baju dengan ba-bi-bu-be-bo. Dalam VCD ini ditampilkan gambar cantolan dengan suku katanya. Untuk mempercepat anak hafal cantolan dan kelompok suku katanya, VCD ini dapat didengarkan tiap hari kepada anak.

VCD Penuntun
VCD Penuntun di paket LBML terdiri dari dua disk berisi tentang cerita tentang sebuah cantolan, tebak suku kata, dan bacaan suku kata sampai penggabungan suku kata (pada intinya adalah kartu bacaan yang ditampilkan dalam bentuk VCD), dan lagu.
CD Penuntun di paket LBMG terdiri dari satu CD berisi game interaktif. CD interaktif ini dirancang agar anak dapat belajar mandiri dalam suasana yang menyenangkan. Dalam CD ini anak langsung dibimbing oleh media ini, anak memainkan tombol-tombol perintah yang ada. Untuk mengoperasikannya, CD ini harus dibuka di komputer atau laptop, dengan menginstal program yang disediakan. Orang tua sebaiknya mendampingi putra-putri ketika belajar menggunakan CD interaktif ini.
VCD Penuntun di paket LBMA terdiri dari dua disk berisi animasi film kartun tentang petualangan seorang anak perempuan bernama Zahra di Pulau Baca. Dikisahkan Zahra dapat berubah menjadi Super Zahra berusaha mengambil bonekanya yang telah direbut oleh Bubu si Buaya nakal. Super Zahra mengejar Bubu yang lari ke sebuah pulau bernama Pulau Baca. Di pulau inilah Zahra menemukan petualangan yang mengasyikan dengan bertemu tokoh-tokoh Pulau Baca dan petarungan seru pun terjadi dengan si Bubu. Anak dibawa ikut terlibat aktif dalam cerita kartun ini dan tanpa disadari anak dapat membaca dengan "Nonton Sambil Belajar".

Lingkaran Bermain
Lingkaran Cantol atau menebak kata dengan gambar adalah salah satu media untuk mengevaluasi anak sampai di mana penguasaan anak terhadap kelompok suku kata. Cantolan-cantolan berupa gambar sebagai pegangan anak untuk mengingat bunyi suku kata. Bentuk permainan tebak kata yang dapat dilakukan adalah menyebut urutan suku kata dengan irama berurutan a-i-u-e-o atau menebak satu suku kata. Dalam permainan urutan suku kata, orang tua atau anak secara bergantian menunjuk barisan suku kata yang diinginkan. Anak atau orang tua menyebut suku kata dengan irama a-i-u-e-o yang ditunjuk. Hal tersebut untuk memasukkan titian ingatan. Apabila anak lupa, maka perlihatkan gambar yang ada dalam lingkaran cantol tersebut. Sedangkan dalam permainan tebak suku kata, anak atau orang tua secara bergantian menunjuk satu sukua kata secara acak. Apabila anak lupa, maka orang tua memperlihatkan gambar dan menyebut barisan suku katanya secara berurut.

Kartu Baca
Kartu Baca terdiri dari 26 buah di mana 21 buah kartu bergambarkan cantolan dan 5 buah kartu sebagai penguasaan akhir anak membaca. Kartu ini berfungsi sebagai evaluasi akhir anak dalam menguasai setiap tahapan yang diberikan. Pemberian kartu bacaan ini bersamaan dengan pengenalan lingkaran cantol. Jadi setiap lingkaran cantol memberikan pengenalan suatu barisan misalnya ba-bi-bu-be-bo kartu suku kata pun diberikan sesuai dengan barisannya.

Setelah penguasaan 19 kelompok tersebut, maka tahap selanjutnya adalah:
Kartu bacaan vokal yang bergambar seorang anak wanita yang sedang membaca.
Kartu ”ng” bergambar kucing.
Kartu bergambar obeng.
Kartu bacaan kelompok ”nga”, bergambar 3 anak sedang ngaji.
Kartu bacaan kelompok ”nya”, bergambar nyamuk.
Kartu bacaan kelompok konsonan, bergambar rumah.

Tidak ada komentar: